Pendugaan tingkat pencemaran sungai Bengawan dengan menggunakan indeks diversitas benthos

Setyaningrum, Betty (2000) Pendugaan tingkat pencemaran sungai Bengawan dengan menggunakan indeks diversitas benthos. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.PDF

Download (18MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.PDF

Download (2MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.PDF
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.PDF
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.PDF
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.PDF

Download (3MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN .PDF
Restricted to Registered users only

Download (14MB)

Abstract

Sungai merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatu ekosistem, bahkan di beberapa propinsi di Indonesia sungai merupakan urat nadi kehidupan suatu penduduk. Sungai-sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagi keperluan, misalnya untuk keperluan rumah tangga, industri, irigasi, pertanian dan tenaga listrik. Dengan adanya fungsi sungai yang demikian, maka sungai-sungai tersebut cenderung menjadi obyek penampungan berbagai limbah yang berasal dari aktifitas di atas. Dengan masuknya limbah tersebut menyebabkan air sungai menjadi keruh dan dapat merubah struktur komunitas yang hidup di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan penelitian untuk menduga tingkat pencemaran sungai Bengawan dengan menggunakan indeks diversitas benthos. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran sungai Bengawan bila ditinjau dari pendekatan fisika-kimia Pengambilan sampel air pada sungai Bengawan diambil dengan menggunakan water sampel dan sampel benthos dengan menggunakan Ekman dredge. Sampel air dan sampel benthos masing-masing diambil pada titik secara acak setiap lokasi penelitian. Parameter kualitas air yang diukur adalah oksigen terlarut, kebutuhan oksigen biologis, pH, amonia nitrat dan padatan tersuspensi. Pendekatan biologis untuk menduga tingkat pencemaran sungai dilakukan dengan menghitung indeks diversitas benthos menurut Shannon dan Wiener. Sedang untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pendugaan tingkat pencemaran air bila ditinjaudari pendekatan biologis dan pendekatan fisika-kimia digunakan perhitungan statistika dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pencemaran sungai Bengawan berdasarkan pendekatan biologis dengan menggunakan indeks diversitas benthos pada lokasi penelitian adalah sebagai berikut: 1. Stasiun 1 dengan indeks diversitas benthos 2,704228 berada pada kategori tidak/sedikit tercemar. 2. Stasiun 2 dengan indeks diversitas benthos 1,399581 berada pada kategori tercemar sedang. 3. Stasiun 3 dengan indeks diversitas benthos 1.530312 berada pada kategoritercemar sedang. 4. Stasiun 4 dengan indeks diversitas benthos 1,935075 berada pada kategori tercemar ringan. Sedangkan berdasarkan pendekatan fisika-kimia, tingkat pencemaran sungai Bengawan pada stasiun 1 berada pada kategori tercemar ringan, pada stasiun 2 dan stasiun3 tercemar berat dan stasiun 4 tercemar sedang. Berdasarkan hasil perhitugan statistika dengan menggunakan uji t diketahui bahwa dengan menggunakan dua pendekatan (biologis dan fisika-kimia) terdapat perbedaaan hasil pendugaan tingkat pencemaran. Pendugaan secara biologis ternyata hasilnya berbeda dengan penduga secara fisika-kimia (thit = 8,563205 > t 0,025 (6) = 2,447). Dengan demikian hasil pendugaan dengan pendekatan biologis tidak selalu sama atau mendukung hasil pendugaan dengan pendekatan fisika-kimia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: pencemaran, sungai bengawan, diversitas benthos
Subjects: Faculty of Matematics and Natural Sciences
Faculty of Matematics and Natural Sciences > Biology
Divisions: Fakultas MIPA > Prodi Biologi
Depositing User: Febri Ersa Millenia Putri
Date Deposited: 02 Mar 2022 03:40
Last Modified: 02 Mar 2022 03:40
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2114

Actions (login required)

View Item View Item