Wahyuningsih, Arry (2003) Penggunaan afiks dalam berita utama surat kabar Jawa Pos. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.PDF Download (397kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.PDF Download (260kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.PDF Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.PDF Restricted to Registered users only Download (139kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.PDF Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.PDF Download (160kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.PDF Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Salah satu keberhasilan pembangunan bergantung pada kemampuan bahasa Indonesia memenuhi fungsinya sebagai bahasa nasional dan bahasa negara di samping kemampuan bangsa dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Media masa merupakan salah satu sarana yang penting dalam peran sertanya membina dan mengembangkan bahasa Indonesia serta pembangunan bangsa. Hal ini disebabkan media massa berpengaruh yang sangat luas di masyarakat . Pemakaian bahasa Indonesia melalui media massa baik secara tertulis maupun secara lisan masih memiliki kelemahan ragam bahasa pers yang harus disempurnakan. Bahasa pers atau bahasa surat kabar adalah bahasa tulis baku yang tunduk kepada aturan bahasa yang disebut kaidah/gramatika. Penyimpangan–penyimpangan dalam bahasa jurnalistik berakibat pada penyimpangan bahasa yang diperbuat masyarakat. Oleh karena itu bahasa yang dipergunakan dalam surat kabar/jurnalistik perlu mendapat perhatian . Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti bahasa yang dipergunakan dalam surat kabar. Objek penelitian ini adalah pemakaian afiks dalam surat kabar Jawa Pos , khususnya dalam berita utama. Berita utama merupakan berita pokok atau terpenting sehingga banyak dibaca oleh masyarakat. Penelitian diarahkan pada penggunaan afiks dalam berita utama tersebut. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1)membuat diskripsi tentang afiks yang digunakan dalam berita utama, 2)membuat deskripsi kesesuaian penggunaan afiks dengan kaidah morfologi, 3) membuat deskripsi atau menentukan ada tidaknya gejala penghilangan afiks dalam berita utama. Untuk meneliti penggunaan afiks dalam berita utama surat kabar Jawa Pos, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang berusaha mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis, dan menginterpretasikan data atau menafsir arti kata yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi (Surachman, 1990:139). Setelah mengadakan penelitian dengan analisis kerja secara terurai peneliti memperoleh hasil penelitian tentang penggunaan afiks dalam berita utama surat kabar Jawa Pos. Hasi-hasil tersebut sebagai berikut: 1) Afiks yang diperguanakan dalam sumber data meliputi: (a) prefeik terdiri atas prefiks ber-sebanyak 42, prefiks me(N)-sebanyak 78, prefiks pe(N)- sebanyak 15, prefeiks per-sebanyak 3, prefiks di-sebanyak 6, prefiks ter-sebanyak 30, dan prefiks se-sebanyak 7, (b) sufiks terdiri atas sufiks –an sebanyak 10, (c) konfiks terdiri atas : konfiks per-an sebanyak 15, konfik ke-an sebanyak 22, konfiks se-nya sebanyak 10, konfiks pe(N)-an sebanyak 18, dan konfiks ber-an sebanyak 1 (d) gabungan afiks terdiri atas: gabungan afiks me-i sebanyak 18, gabungan afiks me-kan sebanyak 38, gabungan afiks memper-sebanyak 3, gabungan afiks memper-kan sebanyak 3, dan gabungan afiks ber-an sebanyak 5: (2)semua afiks yang terdapat pada sumber data digunakan secara tepat ditinjau dari segi bentuk/fungsi/arti atau kombinasi dari segi-segi tersebut yaitu : (a) prefiks terdiri atas prefiks ber-sebanyak 42, prefiks me(N)-sebanyak 78, prefeks pe(N)-sebanyak 15, prefiks per-sebanyak 3, prefiks di sebanyak 6, prefik ter-sebanyak 30, dan prefiks se-sebanyak 7, (b) sufiks terdiri atas: sufiks an sebanyak 10, (c) konfiks terdiri atas: konfiks per-an sebanyak 15, konfiks ke-an sebanyak 22, konfiks se-nya sebanyak 10, konfiks atas : gabungan afiks me-i sebanyak 18, gabungan afiks me-kan sebanyak 38, gabungan afiks memper-sebanyak 3, gabungan afiks memper-kan sebanyak 3, dan gabungan afiks ber-an sebanyak 5: (3) ditemukan adanya penghilangan afiks pada judul berita, yaitu prefiks me(N)-, sebanyak 3 kali. Sedangkan pada teks atau tubuh berita utama tidak ditemukan adanya penghilangan afiks. Jadi, penggunaan afiks dalam teks atau tubuh berita utama sesuai dengan kaidah morfologi bahasa Indonesia. Jadi, penggunaan afiks dalam berita utama surat kabar Jawa Pos sudah bagus, secara tidak langsung wartawan telah ikut membina bahasa Indonesia untuk masyarakat secara luas. Oleh karena itu keteladanan media masa dan kepedulian pembaca akan bermakna positif bagi perkembangan dan usaha-usaha pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | afiks, media massa, jawa pos |
Subjects: | Faculty of Teacher Training and Education Faculty of Teacher Training and Education > Education of Indonesian Language and Literature |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Petrus Suwandi |
Date Deposited: | 31 Oct 2022 03:36 |
Last Modified: | 31 Oct 2022 03:36 |
URI: | http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2354 |
Actions (login required)
View Item |