Nurtjahjani, Nunik Sri (1997) Interferensi bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia anak umur empat tahun. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.PDF Download (519kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.PDF Download (226kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.PDF Restricted to Registered users only Download (97kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.PDF Restricted to Registered users only Download (774kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.PDF Download (145kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.PDF Restricted to Registered users only Download (392kB) |
Abstract
Bahasa adalah alat bagi manusia untuk mengekspresikan diri. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jaln pikirannya. Bahasa-bahasa yang tersimpan dalam pikiran seseorang dapat berujud melalui perantara ujaran atau tulisan. Kegiatan-kegiatan mendengar dan berbicara berhubungan erat dengan bahasa lisan atau ujaran. Secara genetis maupun logis ujaran lebih dahulu ada dari pada menulis. Secara genetis kita tahu bahwa ujaranlah yang pertama muncul sebab anak yang buta tidak mengalami kesulitan dalam belajar berbicara, tetapi anak yang tuli megalami kesukaran dalam belajar berbicara. Secara logis kitapun tahu sejak lahir bayi telah dapat bersuara sebagai alat komunikasi alamiah (tangis). Sejak itu pula, bayi telah dapat mendengar suara dari orang tua dan lingkungan rumah. Beberapa perilaku bayi pada beberapa bulan pertama menunjukkan bahwa anak manusia secra pembawaan lahir diperlengkapi untuk interaksi sosial pada bahasa pada khusunya. Telah terbukti dengan baik bahwa bayi lebih menyukai wajah manusia atau gambaran kepada objek gambarnya. Pada usia dua bulan sang anak memberi respon yang berbeda-beda terhadap orang dan objek trevarthen (dalam Tarigan.1988:14)Orang tua si bayi telah mulai aktif mengajari bayinya berbahasa tradisonal. Panca indra si bayi terutama pendengaran telah menangkap bunyi-bunyi bahasa dari lingkungan rumah. Bermacam-macam suara bahasa orang tua atau lingkungan keluargayang dekat ditangkap si bayi . Demikian setrusnya, pada waktu anak memasuki SD ia telah pandai berbahasa dan mahir berbahasa ibu. Dalam berkomunikasi anak tidak lepas dari pengaruh bahasa di lingkungannya, misalnya teman sepermainan. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya interferensi bahasa ibu di lingkungan anak yang sedang belajar bahasa sebagaian telah didefinisikan oleh Whinreich (dalam Mustakim.1970:1) bahwa interferensi adalah suatu bentuk penyimpangan dalam penggunaan bahasa dari norma-norma yang ada sebagai akibat kontak bahasa atau pengenalan lebih dari satu bahasa. Dalam penelitian ini penulis mengangkat suatu masalah pokok, yaitu jenis interferensi apa saja yang di ajarkan anak umur empat tahun. Hal tersebut dilakukan karena penulis ingin mengetahui jenis interferensi yang muncul dalam bahasa anak umur empat tahun baik interferensi fonologi, interferensi morfologi, interfernsi leksikal, maupun interferensi sintaksis. Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara praktis maupun secara teoritis. Secara praktis, penelitian ini membantu pembaca dalam menciptakan lingkungan yang perkembangan bahasanya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia, dan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar bagi anak yang baru belajar berbahasa. Sedangkan secara teoritis penelitian ini bermanfaat membantu pengembangan teori pemerolehan bahasa. Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah pengertian interferensi yaitu penggunaan unsur bahasa yang satu (bahasa Jawa) pada bahasa yang lain (bahasa Indonesia) ketika berbicara pada subjek. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama subjek, sedangkan bahasa Jawa adalah bahasa ke dua subjek. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Artinya, peneliti mendeskripsikan jenis-jenis interferensi yang muncul pada ujaran anak. Data diambil dari sumber data yaitu seorang anak bernama Hanifah Cahya Wardati, berumur empat tahun dengan cara peekaman. Penulis dalam pengambilan data tidak dapat sempurna karena sulitnya untuk merekam anak tersebut dengan sembunyi-sembunyi, kadang-kadang anak tahu justru menghambat karena anak dalam berbicara menjadi tidak wajar. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis melakukan pencatatan secara cermat terhadap ucapan-ucapan yang baru saja diucapkan anak. Adapaun pengolahan data dilakukan secara kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: lanjutan dapat dilihat di file abstrak ………………………………. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Orang tua menyediakan pajanan sebaik-baiknya agar anak berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. 2. Penelitian lanjut dapat mengembangkan penelitian ini, misalnya dengan memusatkan perhatian pada perolehan bahasa anak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bahasa jawa, bahasa indonesia, anak umur empat tahun |
Subjects: | Faculty of Teacher Training and Education Faculty of Teacher Training and Education > Education of Indonesian Language and Literature |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Petrus Suwandi |
Date Deposited: | 14 Nov 2022 08:13 |
Last Modified: | 14 Nov 2022 08:13 |
URI: | http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2398 |
Actions (login required)
View Item |