Sulistianto, Merlin (2003) A faithful translation in translating live metaphors of Luke. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (5MB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (5MB) |
|
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (24MB) |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (2MB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Secara umum, ruang lingkup terjemahan terbagi atas tiga bagian utama, yaitu: terjemahan intralingual (proses penerjemahan yang dilakukan dalam satu jenis bahasa), interlingual (proses penerjemahan yang melibatkan dua bahasa atau lebih)dan transmutasi (menerjemahkan suatu jenis simbol kebentuk simbol yang lain). Penerjemahan Alkitab termasuk dalam penerjemahan Interlingual. Proses terjemahan ini melibatkan dua macam bahasa yang berbeda dengan sebuah pesan yang harus disampaikan. Tugas menerjemahkan Alkitab mengandung tanggung jawvab yang sangat besar. Penerjemah diharapkan untuk tetap setia pada naskah asli dari Alkitab itu sendiri dan mengalih bahasakan semua pesan pada naskah bahasa asli ke naskah bahasa sasaran Dalam pembahasan tentang terjemahan metafora dalam injil Lukas ini disajikan data-data yang sudah dikumpulkan sedemikian rupa untuk dapat kiranya data-data tersebut dianalisa dan hasilnya bisa dianggap mewakili fenomena yang sedang terjadi di dalam dunia penerjemahan. Metafora-metafora yang ada dianalisa sesuai dengan landasan teori yang termaktub dalam bab sebelumnya. Klasifikasi tingkat kesetiaan penterjemahan didasarkan pada pernyataan Beekman dan Callow (1974:143-149). Teori ini menyatakan bahwa kesetiaan penterjemahan metafora didasarkan pada pengalih-bahasaan makna dan dinamikanya. Terjemahan yang mampu mengalihbahasakan metafora kedalam metafora tanpa mengurangi makna maupun mengurangi dinamika berada pada tingkat kesetiaan yang paling tinggi. Penterjemahan metafora menjadi metafora dengan adanya pengurangan terhadap dinamika namun tetap pada kesetiaan terhadap makana termasuk dalam tingkat kesetiaan sedang. Tingkat kesetiaan yang paling rendah adalah pengalihbahasaan metafora ke non-metafora. Hasil anlisa terhadap terjemahan metafora yang termaktub dalam inajil Lukas menyatakan 49,5% dari jumlah keseluruhan termasuk dalam klasifikasi terjemahan yang tingkat kesetiaannya tinggi. Data yang tergolong dalam terjemahan dengan tingkat kesetiaan menengah 42,9% dan data yang termasuk dalam terjemahan dengan tingkat kesetiaan yang rendah 6,6 %.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Translation, metaphors, Luke |
Subjects: | Faculty of Literature Faculty of Literature > English Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra > Prodi Sastra Inggris |
Depositing User: | Petrus Suwandi |
Date Deposited: | 05 Nov 2024 04:38 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 04:38 |
URI: | http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/3066 |
Actions (login required)
View Item |