Pengimajian, tema, dan amanat dalam kumpulan puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi

Fernandes, Albrik (2017) Pengimajian, tema, dan amanat dalam kumpulan puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (557kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf Download (97kB)
	Text (BAB 2) BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB)
	Text (BAB 3) BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB)
	Text (BAB 4) BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB)
	Text (BAB 5) BAB 5.pdf Download (182kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Pengimajian, Tema, dan Amanat dalam Kumpulan Puisi Ekaristi Karya Mario F. Lawi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data yang dipakai dalam penelitian ini berupa kata, larik, dan bait yang dikutip dari puisi dalam kumpulan puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi yang menjadi objek penelitian. Sumber data penelitian ini adalah buku kumpulan puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan dan studi teks karena sumber data penelitian berupa teks puisi. Hasil analisis yang dilakukan terhadap aspek pengimajian, tema, dan amanat dalam kumpulan puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis tentang pengimajian, peneliti menemukan imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil. Imaji visual terdapat pada 22 judul puisi atau terdapat pada semua judul puisi, yaitu “Nazarenus”, “Pémelli”, “Sepuluh Perempuan dan Pelita”, “Onytha, 2”, “Usapi Sonbai”, “Dingin”, “Ararat”, “Mata Injil”, “Kelaga Rai”, “Bui Ihi”, “Rafael”, “Televisi dalam Hati”, “Willibrodus”, “Yusuf”, “Lorosae”, “Retina”, “Abundantia”, “Musa”, “Ekaristi”, “Delapan Catatan Kecil Adventus”, “Perang”, dan “Angelus”. Imaji auditif terdapat pada 15 judul puisi, yaitu “Nazarenus”, “Pémelli”, “Sepuluh Perempuan dan Pelita”, “Onytha, 2”, “Usapi Sonbai”, “Ararat”, “Kelaga Rai”, “Televisi dalam Hati”, “Willibrodus”, “Yusuf”, “Retina”, “Abundantia”, “Musa”, “Delapan Catatan Kecil Adventus”, dan “Angelus”. Imaji taktil terdapat pada 16 judul puisi, yaitu “Pémelli”, “Sepuluh Perempuan dan Pelita”, “Onytha, 2”, “Usapi Sonbai”, “Dingin”, “Ararat”, “Kelaga Rai”, “Bui Ihi”, “Lorosae”, “Retina”, “Abundantia”, “Musa”, “Ekaristi”, “Delapan Catatan Kecil Adventus”, “Perang”, dan “Angelus”. 2. Berdasarkan analisis tentang tema, peneliti menemukan dua macam tema, yaitu tema ketuhanan dan tema kemanusiaan. Tema ketuhanan terdapat pada 14 judul puisi, yaitu “Nazarenus”, “Sepuluh Perempuan dan Pelita”, “Onytha, 2”, “Dingin”, “Ararat”, “Mata Injil”, “Rafael”, “Willibrodus”, “Yusuf”, “Abundantia”, “Musa”, “Ekaristi”, “Delapan Catatan Kecil Adventus”, dan “Angelus”. Tema kemanusiaan terdapat pada 8 judul puisi, yaitu “Pémelli”, “Usapi Sonbai”, “Kelaga Rai”, “Bui Ihi”, “Televisi dalam Hati”, “Lorosae”, “Retina”, dan “Perang”. 3. Berdasarkan analisis tentang amanat, peneliti menemukan dua macam amanat, yaitu amanat yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan dan amanat yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesama. Amanat yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan terdapat pada 14 judul puisi, yaitu “Nazarenus”, “Sepuluh Perempuan dan Pelita”, “Onytha, 2”, “Dingin”, “Ararat”, “Mata Injil”, “Rafael”, “Willibrodus”, “Yusuf”, “Abundantia”, “Musa”, “Ekaristi”, “Delapan Catatan Kecil Adventus”, dan “Angelus”. Amanat yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesama terdapat pada 8 judul puisi, yaitu “Pémelli”, “Usapi Sonbai”, “Kelaga Rai”, “Bui Ihi”, “Televisi dalam Hati”, “Lorosae”, “Retina”, dan “Perang”.

Actions (login required)

View Item