Analisis unsur perwatakan tokoh dalam novel "Tidak Ada Esok" "Maut Dan Cinta " karya Mochtar Lubis

Ratnawati, Erni Sri (1999) Analisis unsur perwatakan tokoh dalam novel "Tidak Ada Esok" "Maut Dan Cinta " karya Mochtar Lubis. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.PDF

Download (9MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.PDF

Download (2MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.PDF
Restricted to Registered users only

Download (23MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.PDF

Download (3MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa sastra sebagai pengemban amanat sosial dapat diharapkan berfungsi untuk membentuk pengaruh positif terhadap cara orang dalam berfikir mengenai baik buruk dan besar salah. Adapun sastra yang mengemban amanat sosial tidak luput dari watak yang dibawa oleh para pelaku dalam karya sastra. Peneliti ingin mengetahui perwatakan para tokoh dalam novel Tidak Ada Esok dan Maut Dan Cinta. Perwatakan sebagai gambaran kreatif tentang tokoh yang dapat dipercaya, karena hadir di depan pembaca seperti sesunguhnya. Masalah perwatakan dalam suatu cerita dapat dilihat dari sifat baik, baik lahir maupun batin yang tercermin pada pikiran dan perbuatannya. Watak-watak yang diberikan kepada pelaku cerita itu akan tercermin pada pikiran atau perbuatan. Watak inilah yang membedakan antara tokoh yang satu dengan tokoh lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang watak para tokoh dan cara pengarang dalam menggambarkan watak para tokoh dalam novel Tidak Ada Esok dan Maut Dan Cinta karya Mochtar Lubis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan, yaitu metode yang digunakan peneliti untuk mencari, mengumpulkan, membaca, memahami buku sebagai sumber teori dalam penelitian. Selain itu juga menggunakan metode kualitatif dan metode deskriptif analisis. Metode kualitatif ini menyajikan secara langsung hakekat dan hubungan antara peneliti dan subyek penelitian, sedangkan deskriptif analisis adalah metode atau suatu pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan atau mengimajinasikan ide-ide dan unsur-unsur karya sastra lainnya. Adapun untuk memperoleh data dilakukan tahap-tahap sebagai berikut: 1) membaca kedua novel yang menjadi objek penelitian , 2) Menentukan tokoh-tokoh kedua novel tersebut, 3) Mempelajari sambil membuat inferensi-inferensi tentang ragam watak utama dan tambahan serta cara-cara pengarang dalam mengambarkan watak tokoh, 4) Mendeskripsikan hasil analisis data secara sistematis berdasarkan arahan yang sudah ditentukan dalam tujuan penelitian. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Novel Tidak Ada Esok karya Mochtar Lubis. 2.1) Tokoh utamanya adalah Johan yang mempunyai ragam watak dynamic character yang berarti bahwa Johan mengalami perubahan watak dalam perjalanan hidupnya. Diawal pemunculannya Johan memiliki watak yang lugu terhadap wanita, namun pada perkembangan selanjutnya Johan mudah tergoda bahkan berani menganggu istri orang. Kemudian perkembangan selanjutnya Johan menyadari bahwa yang dilakukah selama itu tidak baik. Johan kemudian menjadi tegar dan tak mau lagi berhubungan dengan Syarifah wanita yang selama itu selalu berhubungan dengannya. Selain watak di atas, Johan juga memiliki watak yang baik. Johan suka membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya dan rela berkorban. Johan tak segan-segan mengorbankan apa yang dimilikinya untuk orang lain. Jadi pada dasarnya Johan berwatak baik. 2.2)Tokoh tambahan dalam novel Tidak Ada Esok adalah Syarifah. Adapaun watak Syarifah adalah static character yang berarti Syarifah tidak mengalami perubahan watak dalam perjalanan hidupnya. Di awal pemunculannya hingga akhir cerita dia tetap berwatak kurang baik. Dia suka menganggu laki-laki dan berselingkuh dengan laki-laki yang bukan suaminya bahkan dia suka bermain judi. 1.3) Dalam penggambaran watak tokoh, pengarang menggunakan empat cara yaitu 1) melelui tuturan pengarang tentang karakteristik tokoh, 2) Melelui reaksi tokoh ketika berbincang dengan tokoh lain, 3) melalui perbincangan tokoh tentang dirinya sendiri, dan 4)Melalui cara berpakaian tokoh. 2) Novel Maut Dan Cinta karya Mochtar Lubis. 2.1) Tokoh utamanya adalah Sadeli. Dia memiliki ragam watak statyc character, yang berarti bahwa Sadeli tidak mengalami perubahan watak dalam perjalanan hidupnya. Di awal pemunculannya hingga diakhir cerita dia tetap berwatak baik. Dia periang, suka bicara terus terang, suka membantu, suka menolong, tegar dalam berpendirian dan mau menghargai hak dan pendapat orang lain. 2.2) Tokoh tambahan dalam novel Maut Dan Cinta ada tiga, yaitu Umar Yunus memiliki ragam watak statyc character. Dia tidak mengalami perubahan watak . Dari awal pemunculannya hingga alkhir cerita dia berwatak kurang baik. Dia berwatak tidak jujur, korupsi, tidak mau membantu orang lain dan juga egois. Ali Nurdin adalah watak tambahan yang kedua. Dia memiliki ragam watak dynamic character yaitu mengalami perubahan watak dalam hidupnya. Dari orang yang sangat peduli menjadi orang yang masa bodoh dengan lingkungan serta terhadap diri sendiri. Sedangkan David Wayne tokoh tambahan yang ketiga memiliki ragam watak statys character yaitu tidak mengalami perubahan watak. Dia suka membantu dan mudah terharu. 1.3) Dalam menggambarkan watak para tokoh, pengarang menggunakan lima cara yaitu 1) melalui tuturan pengarang tentang characteristic tokoh , 2) Melelui pendapat tokoh oleh tokoh lain. 3)Melalui jalan pikiran tokoh, 4) Melalui reaksi tokoh ketika berbincang dengan tokoh lain, dan 5) Melalui pembicaraan tokoh tentang tokoh lain. 3) Perbandingan cara pengambaran watak tokoh dalam kedua novel di atas terdapat dua cara yang sama . Baik dalam novel Tidak Ada Esok maupun novel Maut Dan Cinta. Pengarang menggunakan cara 1) Melalui tuturan pengarang tentang karakteristik tokoh dan 2) melalui reaksi tokoh ketika berbincang dengan tokoh lain.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: perwatakan, tokoh, tidak ada esok, maut dan cinta
Subjects: Faculty of Teacher Training and Education
Faculty of Teacher Training and Education > Education of Indonesian Language and Literature
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Petrus Suwandi
Date Deposited: 03 Nov 2022 08:38
Last Modified: 03 Nov 2022 08:38
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2385

Actions (login required)

View Item View Item