Analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam penulisan surat izin tidak masuk siswa SLTP PGRI Plaosan Magetan

Sudarwati, Sri (1997) Analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam penulisan surat izin tidak masuk siswa SLTP PGRI Plaosan Magetan. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.PDF Download (10MB)
	Text (BAB I) BAB I.PDF Download (210kB)
	Text (BAB II) BAB II.PDF Restricted to Registered users only Download (519kB)
	Text (BAB III) BAB III.PDF Restricted to Registered users only Download (119kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (481kB)
	Text (BAB V) BAB V.PDF Download (180kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN .PDF Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Menulis surat izin tidak masuk siswa merupakan hal yang penting karena surat izin adalah suatu alat bukti tertulis jika seorang siswa tidak dapat mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, para siswa perlu diberi pengetahuan dan ketrampilan. Salah satu di antaranya adalah cara menulis surat izin tidak masuk dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penulis skripsi ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk mencari upaya-upaya di dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan siswa di dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar yang meliputi aspek-aspek ejaan, tanda baca, pilihan kata, maupun kalimat Sebagai guru bahasa Indonesia penulis sering menjumpai kesalahan-kesalahan siswa SLTP dalam menulis surat izin tidak masuk . Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa tersebut merupakan masalah yang perlu dikaji secara ilmiah. Oleh sebab itu, masalah ini mejadi pembahasan penulis dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah ingin mendapatkan gambaran mengenai kesalahan bahasa Indonesia dalam penulisan surat izin yang dibuat siswa SLTP PGRI Plaosan Magetan. Adapun gambaran umum mengenai kesalahan berbahasa Indonesia dalam penulisan surat izin ini diharapkan dapat berguna bagi guru, perencana kurikulum , maupun bagi pembinaan bahasa Indonesia . Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah aktual. Data diambil dari dokumen yang berupa surat-surat izin tidak masuk sekolah yang dibuat/ditulis oleh siswa sendiri. Penelitian ini dilaksanakan di SLTP PGRI Plaosan Magetan tahun ajaran 1996/1997 tepatnya tanggal 9 Oktober 1997. Populasi adalah semua siswa yang duduk di kelas II SLTP PGRI Plaosan Magetan, Karena adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga peneliti, maka dari populasi tersebut diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas II A dan kelas II B yang diambil secara acak . Jumlah sampel yang diteliti penulis 30 siswa. Setelah diadakan penganalisaan data secara cermat, maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1)Kesalahan ejaan. Banyak terdapat kesalahan ejaan pada surat izin yang ditulis siswa SLTP PGRI Plaosan Magetan . Kesalahan-kesalahan tersebut adalah (a) Kesalahan pemakaian huruf besar yang meliputi (1) huruf yang seharusnya ditulis dengan huruf besar tetapi ditulis dengan huruf kecil. (2) huruf yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil justru ditulis dengan huruf besar. (b) Kesalahan penulisan kata depan di dan ke , kata depan di yang seharusnya ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya justru serangkai, dari 30 pucuk surat ditemukan 17 kesalahan (56,6%) dan kesalahan penulis kata depan ke yang justru ditulis terpisah justru ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Dari 30 pucuk surat ditemukan kesalahan (56.6%) , dan kesalahan penulisan kata depan ke yang seharusnya ditulis terpisah justru ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Dari 30 pucuk surat ditemukan 6 kesalahan (30%). (c) kesalahan penulisan dalm bentuk kata izin yang juga ditemui kesalahan, dari 30 pucuk surat ditemukan kesalahan sebanyak 5 kesalahan (16,6%), (2) Kesalahan penggunaan tanda baca . Banyak ditemukan kesalahan tanda baca pada suratizin yang ditulis siswa SLTP PGRI Plaosan Magetan, tanda baca yang dipakai secara salah adalah tanda baca koma (,) di belakang kata (1) nama kota. (2) salam pembuka. (3) salam penutup. Sebagian besar siswa (23 pucuk surat 76,6% tidak mencantumkan tanda baca koma (,), (b) kesalahan pemakaian tanda baca titik (,) kesalahan ini berupa dicantumkannya tanda baca titik (.) di belakang alamat surat, dari 30 pucuk surat terdapat 19 kesalahan (63,3%) , (3) kesalahan pilhan kata terdapat tiga kata atau kelompok kata yang dipakai secara salah yaitu kami, banyak-banyak, dan bersama ini, kesalahan penulisan kata kami (seharusnya saya) sebanyak 21 kesalahan (70%) kesalahan pemakaian kata bayak-banyak (seharusnyak banyak) sebanyak 3 kesalahan (10%), kesalahan penulisan bersama ini (seharusnya dengan ini) sebanyak 8 kesalahan (26,6% ), (4) kesalahan kalimat yang meliputi (a) subyek kalimat tidak muncul secara ekspisit. Dari 30 pucuk surat terdapat 5 kesalahan (16.6), (b) kalimat terpengaruh oleh struktur kalimat bahasa Jawa. Dari 30 pucuk surat terdapat 17 kesalahan (56,6%). Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam analisis dari keempat aspek kebahasaan tentang penulisan surat izin para siswa SLTP PGRI Plaosan Magetan masih belum memenuhi harapan kesalahan-kesalahan tiap siswa bervariasi. Berdasarkan temuan di atas, disarankan hal-hal sebagai berikut : (1) hendaknya siswa banyak berlatih membuat surat izin dengan memperhatikan aspek-aspek kebahasaan, (2) hendaknya guru bahasa Indonesia sering memberikan latihan membuat surat izin. Dalam melatih membuat surat izin, sebaiknya guru memperingatkan agar siswa memperhatikan aspek kebahasan dan latihan tersebut harus diteliti dan dikembalikan kepada siswa.

Actions (login required)

View Item