Penggunaan kalimat dalam menceritakan kembali kisah tokoh Alkitab di sekolah minggu Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Madiun

Marpaung, Marpaung (2015) Penggunaan kalimat dalam menceritakan kembali kisah tokoh Alkitab di sekolah minggu Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Madiun. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (9MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (4MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (34MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (3MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Sekolah Minggu merupakan bentuk pembinaan kerohanian bagi anak-anak. Pembinaan kerohanian di Sekolah Minggu ini menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Bahasa adalah alat yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan sistem lambang tersebut digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Perwujudan nyata bahasa dapat terlihat dalam kalimat. Pengertian kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri yang memiliki pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibedakan menjadi dua dasar yaitu,berdasarkan bentuk dan berdasarkan makna. Berdasarkan bentuknya, kalimat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk,sedangkan berdasarkan maknanya, kalimat dijabarkan menjadi lima, yaitu kalimat berita atau deklaratif, kalimat perintah atau imperatif, kalimat tanya atau interogatif, kalimat seru atau eksklamatif, dan kalimat emfatik. Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahui jenis-jenis kalimat yang digunakan guru sekolah minggu dalam menceritakan kembali kisah tokoh Alkitab di Sekolah Minggu Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Madiun berdasarkan maknanya dan jenis kalimat berdasarkan banyaknya klausa. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa penyampaian kembali kisah tokoh Alkitab di Sekolah Minggu Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Madiun yang berupa data lisan kemudian ditranskipsikan dalam bentuk tulisan.. Hasil analisis dan pembahasan sebagai brikut. 1.Jenis kalimat yang digunakan guru sekolah minggu berdasarkan maknanya ditemukan adanya data kalimat sebanyak 185 kalimat, kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kalimat dilihat dari segi maknanya yakni kalimat berita sebanyak 121 kalimat yang ditandai dengan kalimat yang berisikan berita tentang suatu peristiwa dan intonasi kalimat yang digunakan intonasi netral. Kalimat perintah sebanyak 12 kalimat yang ditandai dengan intonasi perintah yang dilambangkan dengan tanda seru (!) dan kata perintah, seperti berdoalah, coba,dengarlah, duduklah, lihatlah, tengok saja, tolong. Kalimat tanya sebanyak 25Sekolah Minggu merupakan bentuk pembinaan kerohanian bagi anak-anak. Pembinaan kerohanian di Sekolah Minggu ini menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Bahasa adalah alat yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan sistem lambang tersebut digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Perwujudan nyata bahasa dapat terlihat dalam kalimat. Pengertian kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri yang memiliki pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibedakan menjadi dua dasar yaitu,berdasarkan bentuk dan berdasarkan makna. Berdasarkan bentuknya, kalimat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk,sedangkan berdasarkan maknanya, kalimat dijabarkan menjadi lima, yaitu kalimat berita atau deklaratif, kalimat perintah atau imperatif, kalimat tanya atau interogatif, kalimat seru atau eksklamatif, dan kalimat emfatik. Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahui jenis-jenis kalimat yang digunakan guru sekolah minggu dalam menceritakan kembali kisah tokoh Alkitab di Sekolah Minggu Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Madiun berdasarkan maknanya dan jenis kalimat berdasarkan banyaknya klausa. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa penyampaian kembali kisah tokoh Alkitab di Sekolah Minggu Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Madiun yang berupa data lisan kemudian ditranskipsikan dalam bentuk tulisan.. Hasil analisis dan pembahasan sebagai brikut. 1.Jenis kalimat yang digunakan guru sekolah minggu berdasarkan maknanya ditemukan adanya data kalimat sebanyak 185 kalimat, kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kalimat dilihat dari segi maknanya yakni kalimat berita sebanyak 121 kalimat yang ditandai dengan kalimat yang berisikan berita tentang suatu peristiwa dan intonasi kalimat yang digunakan intonasi netral. Kalimat perintah sebanyak 12 kalimat yang ditandai dengan intonasi perintah yang dilambangkan dengan tanda seru (!) dan kata perintah, seperti berdoalah, coba,dengarlah, duduklah, lihatlah, tengok saja, tolong. Kalimat tanya sebanyak 25 kalimat, kemudian dikelompokkan menjadi dua macam pertanyaan, yaitu 18kalimat tanya berupa pertanyaan biasa yang ditandai dengan intonasi tanya dan kata tanya seperti kata tanya apa, berapa, di mana, ke mana, siapa, siapakah,dan mengapa dan 7 kalimat tanya berupa pertanyaan retoris yang ditandai dengan intonasi tanya dan menggunakan kata tanya apa serta. Kalimat seru sebanyak 27kalimat yang ditandai dengan tanda seru (!) dan kata seru seperti kata seru aduh,,,,mungkin orang gila, sangat indah, sungguh aneh, sungguh luar biasa,selamat pagi,terimakasih Tuhan, syalom. Sedangkan kalimat empatik tidak ditemukan. 2. Jenis kalimat yang digunakan guru sekolah minggu berdasarkan banyaknya klausa terdapat 57 kalimat tunggal yang ditandai dengan kalimat yang setidaknya memiliki predikat dan terdapat 40 kalimat majemuk, kemudian dikelompokkan berdasarkan relasi antarklausanya terdapat 27 kalimat majemuk setara yang ditandai dengan konjungsi dan, lalu, tetapi dan 3 kalimat majemuk bertingkat yang ditandai dengan konjungsi karena, sedangkan kalimat majemuk campuran tidak ada. Kalimat berita atau deklaratif banyak digunakan karena penelitian ini sifatnya memberitakan suatu kisah atau peristiwa dan kalimat tunggal lebih banyak digunakan dibandingkan kalimat majemuk karena mitra tutur dalam penelitian ini adalah anak-anak. Saran: (1) bagi para pembina dan pengembangan bahasa Indonesia, hendaknya bisa lebih memperhatikan penggunaan kalimat yang baik dan benar agar seseorang yang diajak bicara mudah mengerti maksud kalimat yang sebenarnya dari si penutur. (2) bagi pembelajar bahasa Indonesia, hendaknya hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan bagi guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan proses belajar mengajar bahasa Indonesia khususnya tentang penggunaan kalimat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: sekolah minggu, bahasa, kalimat, klausa
Subjects: Faculty of Teacher Training and Education
Faculty of Teacher Training and Education > Education of Indonesian Language and Literature
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Petrus Suwandi
Date Deposited: 03 Jan 2024 04:29
Last Modified: 03 Jan 2024 04:29
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2737

Actions (login required)

View Item View Item