Peran Perempuan dalam novel Athirah karya Alberthiene Endah

Puspitasari, Yeni (2015) Peran Perempuan dalam novel Athirah karya Alberthiene Endah. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (8MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (6MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (59MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (5MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Peran Perempuan dalam Novel Athirah karya Alberthiene Endah dengan pertimbangan (1) novel ini menceritakan kisah perkawinan poligami dan berbagai gejolak perasaan di dalamnya dan ceritanya tidak membosankan untuk dibaca; (2) novel ini dibangun melalui unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan penokohan, alur,latar, tema, dan peran perempuan yang meliputi tiga aspek yaitu pendidikan perempuan, kedudukan tokoh perempuan dalam keluarga, dan peran sosial tokoh perempuan dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yaitu novel yang berjudul Athirah karya Alberthiene Endah. Hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Penokohan: Tokoh perempuan yang dianalisis adalah Athirah, Kerra, dan Mufidah, dan tokoh laki-laki pendukung adalah Jusuf, Haji Kalla, Mohamad.Penggambaran watak pelaku/tokoh menggunakan teknik ekspositori dan dramatik.Penampilan tokoh secara dramatik dilakukan dengan 5 teknik, yaitu dengan (a) teknik cakapan, (b) teknik tingkah laku (c) teknik arus kesadaran, (d)teknik reaksi tokoh, (e) teknik reaksi tokoh lain 2. Alur yang digunakan adalah alur campur karena cerita dimulai dari tahap penyelesaian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, kembali ke tahap penyituasian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, tahap klimaks, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian. 3. Latar tempat terjadi di Makassar. Latar waktu terjadi peristiwa pada subuh, siang hari, sore hari, dan malam hari pada tahun 1920 sampai tahun 1970. 4. Tema mayor dalam novel ini adalah perjuangan seorang perempuan yang dipoligami, yaitu menceritakan bagaimana perjuangan seorang istri yang dipoligami hingga kemudian ia menjadi perempuan yang hebat setelah melewati perjalanan yang panjang. Tema minornya adalah kesabaran dan keikhlasan,kebaikan hati seorang istri, perjuangan, dan cinta keluarga. 5. Peran Perempuan a. Pendidikan tokoh perempuan: Athirah dan Kerra mendapatkan pendidikan informal, Mufidah mendapatkan pendidikan formal dan pendidikan informal. b. Kedudukan tokoh perempuan dalam keluarga sebagai anak, istri, dan ibu dari anak-anaknya. Pertama sebagai anak, Athirah sebagai anak adalah anak yang sangat patuh terhadap kedua orang tuanya. Kerra sebagai anak adalah seorang anak yang sangat patuh terhadap kedua orang tuanya. Mufidah sebagai anak adalah seorang anak yang sangat rajin. Kedua sebagai seorang istri, Athirah yang sangat mencintai suaminya. Athirah adalah korban poligami yang terus berjuang walaupun akhirnya kalah dan pasrah. Kerra seorang istri yang patuh kepada suami. Kerra adalah korban poligami yang sejak awal pasrah menerima bahwa ia harus menjadi istri keempat. Mufidah seorang istri yang selalu mendukung apa yang menjadi keputusan sang suami. Mufidah adalah gadis anti poligami. Ketiga sebagai seorang ibu dari anak-anaknya, Athirah sangat mencintai anak-anaknya. la tidak ingin anak-anaknya ikut menanggung kesedihan yang ia rasakan. Kerra sebagai seorang ibu sangat mencintai anak-anaknya, la tidak ingin anak-anaknya merasakan nasib yang ia alami, yaitu menjadi istri keempat. Mufidah sebagai ibu ia sangat memperhatikan anak-anaknya. c. Peran sosial tokoh perempuan dalam masyarakat: (1) Athirah adalah tokoh perempuan yang aktif mengikuti kegiatan. Meskipun ia sibuk dengan bisnisnya, Athirah tetap mengikuti suatu perkumpulan pengajian; (2) Kerra tidak diceritakan keterlibatannya dalam hubungan sosial kemasyarakatan; (3) Mufidah terlibat dalam acara pernikahan sahabatnya, Maryam. Ia membantu membuat rangkaian bunga untuk meja penerima tamu. Bagi pembaca disarankan agar dapat menumbuhkan sikap positif terhadap kegiatan mengapresiasi karya sastra khususnya novel, serta dapat mengambil hikmah yang terkandung dalam novel.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: perkawinan poligami, pendidikan perempuan, kedudukan tokoh perempuan, peran sosial tokoh perempuan
Subjects: Faculty of Teacher Training and Education
Faculty of Teacher Training and Education > Education of Indonesian Language and Literature
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Petrus Suwandi
Date Deposited: 03 Jan 2024 08:21
Last Modified: 03 Jan 2024 08:21
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2739

Actions (login required)

View Item View Item