Absurdity: an analysis on waiting for Godot, a symbolical play by Samuel Beckett

Feriandik, Rogi Eko (2003) Absurdity: an analysis on waiting for Godot, a symbolical play by Samuel Beckett. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (6MB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (3MB)
[img] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19MB)
[img] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf

Download (3MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dalam kehidupannya manusia sering dihadapkan pada kenyataan bahwa dia harus menunggu sesuatu yang dianggapnya dapat membawa kebahagiaan. Meskipun apa atau siapa yang ditunggu belum pasti dating dan memiliki harapan Tanpa disadari penderitaan yang paling besar muncul dari situasi ini. Kemudian dalam situasi seperti ini manusia sering kesepian dan membutuhkan seseorang paling tidak yang berada dalam situasi yang sama yaitu menunggu. Kehadiran seseorang disini sangat berpengaruh untuk menghindari dari kekosongan dari akibat menunggu tersebut.Namun sering kali seseorang yang hadir sebagai teman tersebut mempunyai watak yang berbeda dari kita. Kemudian masalah muncul dari sini. Seolah tidak mungkin bagi kita bersama orang yang berbeda watak dengan kita, namun juga semakin tidak mungkin kita untuk tidak hidup dengan orang lain. Waiting for Godot karya Samuel Beckett menceritakan tentang dua orang yang bernama Vladimir (Didi) dan Estragon (Gogo). Mereka menunggu seseorang yang bernama Godot di suatu tempat yang ada pohon keringnya. Pada saat menunggu mereka berbicara tentang hidup,tentang Godot. Bahkan mereka sempat memutuskan untuk bunuh diri tapi tidak dilakukan.Kemudian tentang Pozzo dan Lucky majikan dan budak yang sedang berkelana.Keduanya tampak saling tergantaung. Pozzo memperlakukan lucky begitu buruk, dan Lucky menerimanya dan tetap menerimanya dan tetap mengabdi pada Pozzo. Setelah lama menunggu, kemudian datang sesorang laki-laki membawa kabar bahwa Godot tidak dapat dating. Waktu perjanjian di undur.Dan mereka menunggu lagi. Kemudian Godot tidak dating lagi. Merekapun menunggu lagi dan menunggu terus. Kemudian adegan kembali ke garis awal lagi,berputar lagi. Absurd mempunyai pengertian tidak masuk akal, menyimpang dari logika umum dan irasional. Drama absurd dapat di definisikan sebagai drama yang tidak beraturan dan tidak pasti. Semua cirri-ciri drama absurd nampak dalam karya Samuel Beckett yang berjudul Waiting for Godot. Ciri-ciri tesebut adalah:(1)Jalan ceritanya tidak jelas, kapan dimulai dan kapan berakhir, (2) Seting waktu dan tempat yang tidak jelasdan para tokoh terisolasi pada satu tempat, tidak dapat pindah, (3) dialog para tokoh tentang sesuatu yang remeh dan sehari-hari, (4) suasana hening sering muncul,(5)tidak adanya hubumgan sebab dan akibat antara kejadian. Drama Waiting for Godot sangat nampak sebagai drama absurd terutama para tokohnya. Diantaranya yaitu: (1) Para tokoh terisolasi pada tempat,tidak pindah meskipun mereka sebenarnya dapat, (2) para tokoh bertingkah lucu dan terkesan bodoh, (3) tokoh-tokoh nya selalu bersama dan mempunyai hubungan saling ketergantungan akibat dari rasa takut hidup sendiri di dunia yang penuh ketidak pastian. Vladimir dan Estragon selalu bersama dan Pozzo dan Lucky tidak dapat dipisahkan.  Drama absurd sebenarnya mengandung simbol-simbol. Vladimir jiwa yang untuk berkuasa dan memerintah dan Lucky merupakan kecenderungan manusia dan Lucky) dan benci (Estragon dan Pozzo). Sedangkan Godot bukan siapa-siapa atau apapun, melainkan melambangkan keinginan dan harapan untuk sesuatu atau menjadi lebih baik. Sebenarnya yang digelarkan dalam drama absurd pada dasarnya adalah tentang sesuatu yang dekat dangan manusia. Kenyataanya bahwasanya Vladimir dan Estragon dan Pozzo dan Lucky selalu bersama dan saling tergantung,serta kenyataan bahwa mempunyai watak yang berlawanan merupakan simbol bahwa manusia adalah makhluk social. Seolah tidak mungkin bagi manusia untuk hidup bersama dengan orag yang bertentangan wvatak namun semakin tidak mungkin bagi manusia untuk hidup tanpa orang lain. Jalan cerita yang tidak jelas dan tidak pasti kapan mulai dan kapan berakhir melambangkan hidup manusia itu penuh ketidak pastian. Vladimir dan Estragon yang ingin bunh diri melambangkan kebimbangan mereka selama menunggu Godot. Keadaan ini juga melambangkan manusia yang telah bertobat sedang menunggu untuk menjadi lebih baik sebenarnya dalam kebimbangan antara hidup dan mati. Tubuh mereka yang menolak untuk menunggu tapi dan menunggu keinginan untuk sesuatu yang lebih baik . Jadi secara ringkas karya absurd bias disebut tinjauan kritis aspek kemanusiaan di manusia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Absurdity, waiting for Godot, symbolical play
Subjects: Faculty of Literature
Faculty of Literature > English Literature
Divisions: Fakultas Sastra > Prodi Sastra Inggris
Depositing User: Petrus Suwandi
Date Deposited: 25 Oct 2024 07:14
Last Modified: 25 Oct 2024 07:14
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/3047

Actions (login required)

View Item View Item