Analisis pragmatik pada kartun “Sukribo” dalam Kompas Minggu

Wati, Yesi Persia (2013) Analisis pragmatik pada kartun “Sukribo” dalam Kompas Minggu. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (9MB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf Download (233kB)
	Text (BAB 2) BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB 3) BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (21kB)
	Text (BAB 4) BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (127kB)
	Text (BAB 5) BAB 5.pdf Download (23kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peneliti yang menyukai kartun karena dalam kartun ditemukan kata-kata yang lucu dan khas, yang terkadang membuat pembaca tertawa, dilengkapi dengan gambar-gambar yang lucu dan menarik oleh karena itu peneliti tertarik menganalisisnya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kalimat yang mendukung wacana “Sukribo”, konteks yang diungkapkan dalam kartun “Sukribo”, dan makna apa saja yang terdapat dalam kartun “Sukribo” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif kualitatif yang bersifat deskriptif. Artinya penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis berupa kata, frasa, kalimat yang dapat mengungkapkan wacana, konsep, makna kartun, sedangkan sumber data diperoleh dari Kompas Minggu selama bulan Januari sampai dengan Juni 2013 yang terdiri atas 24 wacana. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Kalimat yang mendukung dalam kartun “Sukribo” adalah (a) 22 kalimat interogatif untuk bertanya baik informatif berisi meminta jawaban informasi maupun konfirmatif, (b) 14 kalimat deklaratif untuk memberitakan atau memberitahukan, (c) 9 kalimat ekslamatif yang terdiri atas kalimat, digunakan untuk menyatakan seruan, selain itu juga ada pertanyaan persetujuan, dan (d) 3 kalimat imperatif menyatakan perintah, suruhan, permohonan, ajakan, harapan. (2) Analisis konteks menggunakan delapan faktor penentu, yaitu faktor (a) penutur: Sukribo, (b) mitra tutur: teman “Sukribo”, Pak Lurah, Pras, (c) tujuan, misalnya: mengkritik tentang kenaikan tarif dasar listrik, menyindir hukum di Indonesia, (d) situasi, misalnya: penutur yang sedang bertanya kepada mitra tutur tentang tuturan yang mereka dengar, teman Sukribo yang menanyakan kepada mbah dukun, tentang ramalan tahun 2013, (e) konteks, menggunakan bahasa yang santai, (f) jalur, kartun: tulisan dan gambar, (g) media, koran Kompas, dan (h) peristiwa, misalnya: kasus korupsi di Indonesia, blusukan ala pak Jokowi, kasus impor daging sapi. (3) Cara pengungkapan makna dalam 24 kartun semuanya dilakukan secara tidak langsung yang mendukung makna mengkritik dan menyindir. Dalam makna mengkritik digolongkan menjadi 4 macam, yaitu (a) 5 kartun makna mengkritik kebijakan pemerintah terdapat, (b) 4 kartun makne mengkritik politik terdapat, (c) 3 kartun makna mengkritik dunia artis, dan (d) 2 kartun makna mengkritik korupsi, sedangkan dalam makna menyindir digolongkan menjadi 4 macam juga, yaitu: (a) 4 kartun makna menyindir pejabat, (b) 3 kartun makna menyindir kebijakan hukum, (c) 2 kartun makna menyindir kebijakan pemerintah, dan (d) 1 kartun yang berupa makna menyindir kaum muda. Kesimpulan analisis ini adalah (1) semua jenis kalimat dipakai dalam kartun, (2) faktor penentu dalam konteks yang mendukung makna adalah (2) tujuan, (b) situasi, dan (c) peristiwa, dan (3) cara mengungkapkan secara tidak langsung untuk mengkritik dan menyindir. Saran penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan proses belajar mengajar bahasa Indonesia khususnya tentang pragmatik dan bagi peneliti semoga hasil penelitian dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya yang mendalam terhadap analisis pragmatik pada kartun "Sukribo" dalam Kompas Minggu.

Actions (login required)

View Item