Evaluasi pencatatan pajak pertambahan nilai pada PT Adhi Karya Surabaya

Pramuniasti, Yurintha (2003) Evaluasi pencatatan pajak pertambahan nilai pada PT Adhi Karya Surabaya. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK .PDF

Download (360kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.PDF

Download (444kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.PDF
Restricted to Registered users only

Download (993kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.PDF
Restricted to Registered users only

Download (591kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.PDF

Download (136kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.PDF
Restricted to Registered users only

Download (30kB)

Abstract

Dalam menjalankan operasionalnya perusahaan pasti menentukan tujuan perusahaan, karena tujuan perusahaan merupakan arah atau cita-cita yang ingin dicapai dalam menjalankan perusahaan. PT. Adhi Karya adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan tingkat profit yang setinggi-tingginya yang tentunya harus disertai dengan hasil kinerja yang baik pula agar perusahaan mempunyai citra baik sebagai kontraktor dan dipercaya dengan kinerjanya yang baik. Dalam menjalankan sebuah pekerjaan proyek perusahaan menerima termin sesuai dengan kesepakatan lelang tender yang telah diikuti dan untuk pemyediaan bahan-bahan material dan kebutuhan peralatan dan kebutuhan lainnya disediakan oleh pihak perusahaan Sebagai perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha kena pajak maka sesuai dengan Undang-undang pajak maka segalnya kegiatan perusahaan sebagai pemborong dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 10%, serendah-rendahnya 5 % dan setinggi-tingginya 15% PPn dikenakan pada saat perusahaan menerima termin dan perusahaan berhak untuk memungut PPN kepada pemberi kerja dan PPN uang dipungut tersebut sebagai pajak keluaran. Sedangkan apabila perusahaan melakukan pembelian bahan-bahan material dikenakan PPN yang disebut dengan pajak masukan. Sehingga dapat diketahui pajak masukan berjumlah RP. 289.788.154,00 pajak keluaran jumlahnya tetap Rp. 501.828.406,00 dan terjadi juga pada jumlah kelebihan jumlah setoran pajak sebesar Rp. 289.154,00. Sesuai dengan aturan perundang-undangan bahwa pajak masukan yang dikenakan pada waktu pembelian barang kena pajak dapat dikreditkan dengan pajak keluaran, artinya jumlah pajak keluaran yang disetor dapat dikurangkan dengan pajak masukan. Tetapi untuk pembelian aktiva yang dikenakan PPN tidak dapat dikreditkan. Suhubungan dengan itu perusahaan harus menyampaikan laporan kegiatannya atas penerimaan termin dan pembelian barang kena pajak guna keperluan perpajakan kedalam SPT yang tentunya harus disertai dengan bukti faktur penerimaan termin maupun pembelian barang kena pajak. Jumlah kelebihan pajak setor pada akhir periode dapat direstitusi (permohonan pengembalian kelebihan pajak setor). Dengan demikian perusahaan dapat melakukan klarifikasi terhadap jumlah kelebihan pajak yang dapat direstitusi, jadi perusahaan tidak mengalami kerugian.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: pencatatan pajak, pajak keluaran, barang kena pajak, direstitusi
Subjects: Faculty of Economics
Faculty of Economics > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis > Prodi Akuntansi
Depositing User: Petrus Suwandi
Date Deposited: 26 Apr 2022 06:48
Last Modified: 26 Apr 2022 06:48
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2263

Actions (login required)

View Item View Item