Penguasaan bahasa pertama anak usia 15 bulan, 17 bulan, dan 27 bulan

Harnowo, Harnowo (2002) Penguasaan bahasa pertama anak usia 15 bulan, 17 bulan, dan 27 bulan. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK .PDF Download (486kB)
	Text (BAB I) BAB I.PDF Download (365kB)
	Text (BAB II) BAB II .PDF Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) BAB III .PDF Restricted to Registered users only Download (324kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB V .PDF Download (178kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN .PDF Restricted to Registered users only Download (775kB)

Abstract

Penguasaan bahasa Indonesia pertama anak merupakan hal yang menarik perhatian. Secara fonologis dan morfologis bahasa pertama terdapat penyimpangan atau ketidak sesuaian dengan masukan yang diterima dari orang-orang disekitarnya. Selain itu, pada awal kehidupannya ini, perbendaharaan kata yang demikian pesat juga menarik perhatian. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan memetakan bahasa pertama anak, dan diharapkan hasilnya dapat memberi manfaat bagi (1)pengajaran pada tingkat usia prasekolah, dan (2) penelitian tingkat lanjut guna sebagai masukan tentang suatu kasus penguasaan bahasa pertama. Objek atau informasi utama adalah Alun Dewi Fatima, anak peneliti, dan penelitian dilakukan dikediaman penelitian. Penelitian dilakukan pada tiga tahap, yaitu pada usia : 15 bulan (20 desember 1999) 17 bulan (19 februari 2000), dan usia 27 bulan (5 desember sampai dengan 8 desember 2000). Rancangan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan instrument utama adalah penelitian rekaman bahasa ini memungkinkan adanya penelaahan secara subjektif terhadap diri sendiri Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.Secara kuantitas kosa kata yang dikuasai Alun pada usia 15 bulan : 7 kata, 17 bulan : 15 kata, dan 27 bulan : 661 kata. Secara kualitas lafal kata pada masing-masing tahap masih belum sempurna, khususnya pada usia 15 dan 17 bulan 2.Pada uisa 15 bulan morfem terikat belum muncul. Morfem terikat muncul pertama kali adalah sufi bahasa jawa {-e}, pada usia 17 bulan. Pada usia 27 bulan morfem terikat yang telah muncul dalam realisasi adalah {di-, tak-, -I, -an, - ang, - en, - di, - I, -di, -e} prefiks pasif di {di} yang dalam bahasa Indonesia dan bahasa jawa sama-sama dimiliki, dilafalkan dengan lafal bahasa jawa [di] bukan [d] 3.Fonem yang dikuasai pada usia 15 bulan adalah : vocal /a, /Ə, /Ɔ, dan konsonan /m/; 17 bulan : vocal / a, I, ƹ, Ə, u, Ɔ/, konsonan / p, b, d, n, m, e, h/: dan pada usia 27 bulan telah dikuasai vocal / a, I, u, U, e, o, ɛ, Ə, Ɔ/ dan konsonan / dan konsonan/ p, b, m, t, t, s, n, I, c, j, n,y,k, g, ῄ, h/. Dari hasil penelitian tampak bahwa penguasaan bahasa pertama berkembang demikian pesat dalam hitungan bulan. Produksi ujaran pada awal penguasaan bahasa ini hanya sebagian kecil dari komprehensi. Oleh karenanya, setelah anak terampil secara motoris dan artikulatorois maka tampaklah perkembangan penguasaan bahasa yang pesat. Hal seperti ini tidak lepas dari peran lingkungan dalam memberi masukan dan rangsangan, disamping adanya bekalkodrati, yaitu sistem safat yang demikian lengkap ( chanchard, 1983:23-24) hanya saja karena pada tahap ini masih dalam proses pelantikan artikulatoris maka terdapat lafal-lafal yang belum sempurna. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa penguasaan bahasa pertama sangat ditentukan masukan dari oaring-orang disekitar anak. Anak dapat mengusai bahasa apa pun. Mengingat bahwa terdapat ke universalan bahasa, dan masukan-masukan terhadap anak berbeda-beda dari anak yang satu anak yang lain, maka penelitian terhadap penguasaan bahasa pertama ini perlu terus dilanjutkan

Actions (login required)

View Item