Setyorini, Yeni Dwi (2002) Penerapan akuntansi terhadap produk rusak untuk mengetahui perubahan harga pokok produksi pada perusahaan keramik Soekardi Malang. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.PDF Download (390kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.PDF Download (426kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.PDF Restricted to Registered users only Download (875kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.PDF Restricted to Registered users only Download (640kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.PDF Restricted to Registered users only Download (798kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.PDF Download (136kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.PDF Restricted to Registered users only Download (37kB) |
Abstract
Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif tentang penerapan akuntansi terhadap produk rusak untuk mengetahui perubahan harga pokok produksi pada perusahaan keramik Soekardi Malang. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah terdapat produk rusak di perusahaan keramik Soekardi, dimana produk rusak tidak dipisahkan antara produk rusak dan abnormal dan biaya yang diserap produk rusak semua dibebankan sebagai kerugian kerusakan, tidak dialokasikan berdasarkan normal dan abnormal. Padahal sesuai dengan penerapan akuntansinya bahwa biaya produk rusak normal dipakai sebagai penambahan harga pokok produk selesai dan biaya produk rusak abnormal dibebankan sebagai kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan akuntansi terhadap biaya-biaya yang telah dipakai oleh produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan untuk mengetahui perubahan perhitungan harga pokok produksi akibat adanya produk rusak. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara baik dan benar dalam membebankan produk rusak pada harga pokok produksi sehingga dapat ditetapkan harga pokok penjualan dengan benar dan dapat mengetahui laba perusahaan yang sesungguhnya terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dalam perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh perusahaan keramik “Soekardi” Malang, biaya-biaya yang diserap produk rusak semuanya dibebankan pada kerugian perusahaan, baik kerusakan normal mupun abnormal. Padahal seharusnya untuk biaya-biaya yang diserap produk rusak normal akan menambah harga pokok produksi (Pembebanan harga pokok produksi rusak normal kepada produk selesai). Sedangkan untuk biaya yang diserap produk rusak abnormal semuanya dibebankan pada kerugian perusahaan , 2) Jumlah produk rusak normal dan abnormal yang terjadi selama 2 tahun dapat digunakan untuk standar penilaian atas kerusakan produk rusaksesungguhnya dengan membandingkan produk rusak yang diperkirakan untuk tahun yang akan datang dan produk rusak normal dapat dialokasikan kepada harga pokok produk selesai. Adapun saran-saran yang diberikan penulis untuk perusahaan keramik Soekardi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan yang melekat pada produk rusak (BB, BTK, BOP), hendaknya dipisahkan antara produk rusak normal dan abnormal dimana kerusakan normal diperlakukan sebagai penambah harga pokok produk selesai, sedangkan kerusakan abnormal dibebankan sebagai kerugian. Dan dalam laporan laba rugi hendaknya kerugian tidak dimasukkan dalam pos biaya diluar usaha tetapi pada pos tersendiri yaitu pos luar biasa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penerpan akuntansi, produk rusak, rusak normal, rusak abnormal, perubahan harga pokok, keramik Soekardi |
Subjects: | Faculty of Economics Faculty of Economics > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi Dan Bisnis > Prodi Akuntansi |
Depositing User: | Petrus Suwandi |
Date Deposited: | 09 Nov 2023 02:17 |
Last Modified: | 09 Nov 2023 02:17 |
URI: | http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/2688 |
Actions (login required)
View Item |