Asriningtyas, Santhi Dwi (2003) An analysis of language of breaker based on the topics of conversation and the norms of speaking on 2 meter band radio communication. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.
Text (ABSATRAK)
ABSTRAK.pdf Download (6MB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (3MB) |
|
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (1MB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Manusia adalah makhluk sosial sekaligus makhluk individual. Dalam kehidupan,manusia membutuhkan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Agar hubungan mereka berjalan lancar diperlukan sebuah media atau alat untuk berkomunikasi. Alat komunikasi tersebut adalah bahasa. Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita. Kita tidak dapat berhubungan dengan orang lain tanpa menggunakan bahasa yang berbentuk lisan, tulisan ataupun isyarat Latar belakang penulis tertarik untuk mneneliti bahasa priya dan wanita dan norma-norma berbicara para briker karena terdapat perbedaan bahasa antara priya dan wanita. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari topik pembicaraan,kesopanan, suara dan umur pembicara. Ketika pria berbicara dengan pria, mereka biasanya memilih topik pembicaraan seperti meramal nomor, politik dan olahraga.Dan ketika wanita berbicara dengan wanita biasanya mereka mempunyai fokus pembicaraan tentang kecantikan, keluarga dan aktifitas sehari-hari. Sedangkan dalam percakapan antara pria dan wanita biasanya mereka memilih topik pembicaraan tentang cinta jika usia mereka masih muda dan jika mereka orang dewasa topik pembicaraan akan berbeda yaitu tentang kerjaan, ekonomi dan dilanjutkan dengan keluarga. Dalem percakapan antara pria dan wanita biasanya topik pembicaraan yang diciptakan oleh pria akan lebih dominan sedangkan wanita lebih mengurangi pembicaraan tentang topic mereka sendiri. Sehingga hal ini memberikan penekanan pria harus menjadi pemenang dalam percakapan. Sedangkan dalam norma-norma berbicara briker terdapat hal-hal yang unik. Hal ini disebabkan karena pembicara tidak dapat berhadapan langsung secara tatap muka dengan pembicara lainnya sehingga diperlukan aturan-aturan sebagai norma-norma berbicara briker seperti kontek, yang berfungsi sebagai salam, intruksi yang digunakan jika ingin memanggil seseorang di frekuensi yang sedang ramai dan cerio 73 untuk turun dari udara. Dan masih banyak lagi,yang semuanya merupakan norma-norma untuk mengatur pembicaraan agar lancar. Dalam bab II yang merupakan landasan teori dibahas tentang : The field of sociolinguistics, speech community, language varieties, dialect,language and sex, ethnography of speaking dan the 2 Meter Band Breaker. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif.sebab dalam penelitian ini menghasilkan sesuatu yang berupa uraian kata-kata yang dianggap sempurna meskipun tanpa adanya suatu hipotesis. Penelitian ini diadakan di Madiun yang memilih frekuensi 140.00 sampai 149.99 sebagai sample. Sedangkan subjek penelitiannya yaitu breaker di Madiun dan yang ada disekitarnya yang mempunyai umur 17 sampai 40 tahun, yang berjenis kelamin pria dan wanita serta mempunyai status sosial menengal ke atas. Untuk mengumpulkan data, peneliti mendengarkan percakapan dan merekam pembicaraan dari percakapan breaker di 2 Meter Band Radio Communication.Setelah semua data terkumpul, penulis mengemukakan hasil penelitian bahwa bahasa pria dan wanita mempunyai perbedaan yang terletak di topik pembicaraan dan kesopanan dalam berbicara. Sedangkan pada norma-norma berbicara breaker terdapat hal-hal yang unik seperti kontek, intruk, pinjam, dan cerio 73. Sebagai kesimpulan bahwa pria dan wanita mempunyai perbedaan dalam menggunakan bahasa. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada topik pembicaraan dan kesopanan. Sedangkan norma-norma berbicara di 2 Meter Band Radio Communication sangatlah penting karena hal ini untuk mengatur pembicaraan, karena dalam 2 Meter Band Radio Communication antara pembicara satu dengan lainnya tidak dapat berhadapan langsung.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Language of breaker, topics of conversation, norms of speaking, communication |
Subjects: | Faculty of Literature Faculty of Literature > English Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra > Prodi Sastra Inggris |
Depositing User: | Petrus Suwandi |
Date Deposited: | 01 Nov 2024 07:54 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 07:54 |
URI: | http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/3054 |
Actions (login required)
View Item |