Joseph Garcin’s points of view about freedom and other based on existentialism in Jean-Paul Sartre’s No Exit

Brumadyadisty, Garry (2014) Joseph Garcin’s points of view about freedom and other based on existentialism in Jean-Paul Sartre’s No Exit. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (318kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (34kB)
[img] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (74kB)
[img] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (41kB)
[img] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB)
[img] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (21kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (31kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas pandangan Joseph Garcin tentang kebebasan dan liyan dalam drama No Exit karya Jean-Paul Sartre. Penelitian ini memiliki dua tujuan: (1) mendeskripsikan pandangan Joseph Garcin tentang kebebasan dan liyan dalam drama No Exit karya Jean-Paul Sartre, (2) mendeskripsikan pengaruh pandangan Joseph Garcin tentang kebebasan dan liyan terhadap konflik batin yang dialami oleh Joseph Garcin. Untuk menemukan konsep-konsep eksistensialisme dalam hal kebebasan dan liyan, penulis menggunakan teori eksistensialisme Sartre. Penulis juga menggunakan data kepustakaan dan penjelajahan internet pada teknik pengumpulan data. Data dalam skripsi ini meliputi semua percakapan yang berkaitan dengan konsep eksistensialisme dalam hal kebebasan dan liyan dalam drama No Exit karya JeanPaul Sartre. Penelitian membuktikan bahwa Joseph Garcin memiliki pandangan dalam hal kebebasan dan liyan. Dalam hal kebebasan, Garcin percaya bahwa kebebasan sangat penting. Hal ini ditunjukkan ketika Garcin berusaha meyakinkan Inez bahwa dia bukan seorang pengecut. Garcin memandang bahwa kebebasan merupakan suatu keniscayaan dan sesuatu yang absolut. Hal ini ditunjukkan ketika Garcin memilih untuk menjadi “ada di dalam dirinya sendiri” daripada “ada untuk dirinya sendiri”. Garcin percaya bahwa relasi yang berhubungan dengan keberadaan orang lain seperti neraka. Hal ini ditunjukkan ketika Garcin tidak mampu lepas dari penilaian Inez bahwa dia seorang pengecut, sehingga membuat Garcin berkata, “Neraka adalah orang lain!” Di sisi lain, Garcin merasa takut untuk sendiri sekalipun dia menganggap bahwa relasi terhadap orang lain seperti neraka. Hal ini ditunjukkan ketika Garcin memilih untuk tetap bertahan bersama Inez dan Estelle di dalam. Akibat dari pola pikirnya, Garcin mengalami beberapa konflik batin. Pertama, Garcin menjadi orang yang menyenangkan karena terbentuk seperti apa yang dia inginkan, tanpa adanya pengaruh dari orang lain. Kedua, Garcin terbawa dalam problem solipsisme. Hal ini membuat Garcin yakin bahwa dialah satu-satunya eksistensi. Ketiga, Garcin berani untuk mengingkari eksistensinya sebagai manusia bebas ketika dia berusaha meyakinkan Inez bahwa dia bukanlah seorang pengecut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: freedom, existentialism
Subjects: Faculty of Literature
Faculty of Literature > English Literature
Divisions: Fakultas Sastra > Prodi Sastra Inggris
Depositing User: (staf) Widyawan L. Indra Padma
Date Deposited: 10 Mar 2021 04:50
Last Modified: 10 Mar 2021 04:50
URI: http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/1753

Actions (login required)

View Item View Item