Analisis penggunaan bahasa iklan dalam koran Jawa Pos

Ismail, Ismail (2004) Analisis penggunaan bahasa iklan dalam koran Jawa Pos. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK .PDF Download (456kB)
	Text (BAB I) BAB I .PDF Download (177kB)
	Text (BAB II) BAB II.PDF Restricted to Registered users only Download (897kB)
	Text (BAB III) BAB III .PDF Restricted to Registered users only Download (160kB)
	Text (BAB IV) BAB IV .PDF Restricted to Registered users only Download (772kB)
	Text (BAB V) BAB V .PDF Download (161kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN .PDF Restricted to Registered users only Download (520kB)

Abstract

Dalam perdagangan bebas dan semakin banyaknya persaingan dalam perdagangan, informasi sangat diperlukan memperkenalkan atau menjual hal-hal baru atau barang-barang baru. Cara untuk memperkenalkan hal-hal baru atau barang-barang baru itu dapat melalui iklan. Iklan merupakan sarana promosi untuk menyampaikan pesan-pesan kepada nopersonal yang bersifat (membujuk atau memperngaruhi ). Cara penyampaian itu menggunakan media yang disebut bahasa yaitu bahasa iklan. Penggunaan bahasa iklan dalam koran bersifat ringkas dan sederhana dalam kesederhanaan penggunaan bahasa iklan masih terdapat gaya bahasa. Berdasarkan kenyataan itu, penulis meneliti penggunaan bahasa iklan di koran jawa pos, yang diambil adalah iklan di koran jawa pos hari minggu bulan agustus 2004 yang penyebarannya telah merata diseluruh wilayah Indonesia. Tujuan penulis mengadakan penelitian tentang penggunaan bahasa iklan dalam Koran jawa pos adalah ingin mengetahui penggunaan bahasa iklan, ingin mengetahui jenis-jenis iklan, dan bentuk kalimat kepala iklan terdapat dalam Koran jawa pos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang ditujukan untuk suatu pemecahan masalah yang actual. Dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikannya, menganalisis dan menginterpretasikannya atau menafsirkan arti data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi (surachmad,1978:132): metode ini digunakan untuk menganalisis penggunaan bahasa iklan dalam Koran jawa pos hari minggu bulan agustus 2004. Setelah menulis mengadakan penelitian hasilnya sebagai berikut : dalam Koran jawa pos hari minggu bulan agustus 2004 ditemukan 32 iklan dengan kategori peneltian berdasar langsung tidaknya makna yang terkandung dalam kata, frasa atau klausa, berdasar penggunaan bahasa , jenis iklan dan kalimat kepala iklan. Berdasarkan langsung tidaknya makna yang terkandung dalam kata, rasa, frasa atau klausa terdapat dua gaya yaitu gaya pertentangan dan gaya pertandingan, gaya pertentangan frukuensi penggunaan sebanyak 18 iklan, dengan macam gaya bahasa yaitu : gaya bahasa hiperbola sebanyak 5 iklan, gaya bahasa paralipsis sebanyak 6 iklan, gaya bahasa paradox sebanyak 3 iklan, gaya bahasa klimaks 2 iklan, gaya bahasa pertayaan retoris sebanyak 1 iklan, dan gaya bahasa oksimoron sebanyak 1 iklan. Gaya perbandingan frekuensi penggunaan sebanyak 14 iklan dengan macam gaya bahasa yaitu: gaya bahasa perumpamaan sebanyak 5 iklan, gaya bahasa alegori sebanyak 3 iklan, gaya bahasa personifikasi sebanyak 3 iklan, dan gaya bahasa metafora sebanyak 3 iklan. Berdasarkan penggunaan bahasa frekuensi penggunaan gaya seruan sebanyak 8 iklan, gaya hiperbola sebanyak 11 iklan, gaya pengumuman sebanyak 10 iklan, dan gaya semboyan sebanyak 3 iklan. Jenis iklan yang digunakan yaitu iklan penawaran/perminataan frekuensi penggunaan sebanyak 18 iklan, dengan macam iklan penawaran/perminatan dengan majas hiperbola sebanyak 6 iklan, penawaran-penawaran dengan nada iming-iming sebanyak 11 iklan, dan penawaran/permintaan dengan bahasa seadanya sebanyak 1 iklan bentuk reklame frekuensi penggunaan sebanyak 10 iklan. Iklan bentuk pengumuman frekuensi penggunaan sebanyak 4 iklan. Kalimat kepala iklan yang digunakan yaitu kalimat yang mengandung berita frekuensi penggunaan sebanyak 7 iklan, kalimat yang meyakinkan frekuensi penggunaan sebanyak 10 iklan, kalimat yang menimbulkan suasana rahasia frekuensi penggunaan sebanyak 2 iklan, kalimat keriaan frekuensi penggunaan sebanyak 3 iklan dan kalimat spekulasi frekuensi penggunaan sebanyak 3 iklan. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan : berdasarkan langsung tidaknya makna yag terkandung dalam kata, frasa atau klausa, terdapat dua gaya yaitu gaya pertentangan dan gaya perbandingan, gaya pertentangan frekuensi penggunaan lebih banyak yaitu 18 iklan. Dengan macam gaya bahasa terbanyak frekuensi penggunaannya yaitu gaya bahasa paralipis dengan frekuensi penggunaan 6 iklan. Gaya perbandingan frekuensi penggunaan 14 iklan, dengan macam gaya bahasa terbanyak frekuensi penggunaannya yaitu gaya bahasa perumpamaan dengan frekuensi penggunaan 5 iklan. Berdasarkan penggunaan bahas, frekuensi penggunaan terbanyak yaitu gaya hiperbola, dengan frekuensi penggunaan sebanyak 11 iklan. Frekuensi penggunaan jenis iklan terbanyak yaitu iklan penawaran/permintaan sebanyak 18 iklan, frekuensi penggunaan terbanyak iklan penawaran/permintaan yaitu iklan penawaran/permintaan dengan nada iming-iming sebanyak 11 iklan. Frekuensi penggunaan kalimat kepala iklan terbanyak yaitu kalimat kepala iklan yang meyakinkan dengan frekuensi penggunaan sebanyak 10 iklan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : (1)untuk biro periklanan supaya lebih memperhatikan dalam penggunaan bahasa iklan agar lebih menarik dan memikat, (2) untuk peneliti lanjut, karena peneliti ini masih banyak kekurangannya, maka peneliti lanjut bisa melakukan penelitian tentang penggunaan bahasa iklan dalam Koran jawa pos.

Actions (login required)

View Item