Penggunaan kalimat baku pada karangan siswa kelas III SLTP Negeri 8 Madiun

Diran, Diran (2004) Penggunaan kalimat baku pada karangan siswa kelas III SLTP Negeri 8 Madiun. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.PDF Download (379kB)
	Text (BAB I) BAB I.PDF Download (210kB)
	Text (BAB II) BAB II.PDF Restricted to Registered users only Download (968kB)
	Text (BAB III) BAB III.PDF Restricted to Registered users only Download (157kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.PDF Restricted to Registered users only Download (738kB)
	Text (BAB V) BAB V.PDF Download (174kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.PDF Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Sedangkan, bahasa sesorang mencerminkan jalan pikirannya. Begitu pula dengan kemampuan menulis. Kemampuan menulis merupakan hasil proses belajar dan ketekunan berlatih. Kemampuan ini berkaitan erat dengan kemampuan membaca. Penulis yang baik biasanya pembaca yang tekun. Banyak orang yang fasih berbicara namun kurang mampu dalam menuangkan gagasan pikirannya secara tertulis. Sehubungan dengan hal tersebut di atas apabila seseorang ingin menuangkan setiap gagasannya pada prakteknya harus diwujudkan dalam bentuk tulisan atau kalimat. Kalimat yang baik haruslah gramatikal maksutnya kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar. Kaidah-kaidah itu meliputi : 1.) Kelengkapan unsur-unsur penting sebuah kalimat yaitu subyek dan predikat, 2.) sesuai dengan aturan-aturan EYD , 3.)kata-kata yang digunakan dalam membentuk kalimat harus pula tepat yaitu pilihan kata-katanya harus sesuai dengan makna, 4) hubungan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu. Dalam tulis menulis atau karang-mengarang ikatan seperti itu diwujudkan dalam bentuk paragraf. Kemampuan menyusun kalimat yang baik, benar, dan efektif merupakan salah satu tujuan pengajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada rumusan tujuan yang terdapat pada GBPP SLTP mata pelajaran bahasa Indonesia 1993. Pertanyaannya adalah sudahkah pemakai bahasa Indonesia, khususnya para siswa di sekolah menguasai kemampuan menyusun/menggunakan kalimat baku di dalam karangan mereka? Hal itu mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang penggunaan kalimat baku pada karangan siswa kelas III SLTP Negeri 8 Madiun. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia dalam karangan siswa kelas III SLTP Negeri 8 Madiun. Berdasarkan pada tujuan tersebut akan diketahui bagaimana penguasaan siswa tentang kalimat baku bahasa Indonesia. Terkait dengan hal tersebut maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang artinya data (dalam hal ini kalimat-kalimat) dianalisis kebakuannya. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan serta melihat kenyataan yang ada penguasaan siswa tentang penggunaan kalimat baku dari aspek-aspek kebahasaan (aspek ejaan, aspek leksikon, aspek morfologi, aspek sintansis, aspek semantik, aspek campuran) ternyata masih rendah, utamanya tentang semantik 51,8 %, kedua sintaksis 19,1% ketiga campuran 18,8%, keempat ejaan 7,9%, kelima leksikon 1,2%, keenam morfologi 0,9%. Untuk meningkatkan kualitas penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia para siswa diberikan saran-saran: (I)Guru bahasa Indonesia khususnya harus sering memberikan latihan tulis menulis dan harus mau dan selalu mengoreksi serta membetulkan tulisan-tulisan anak apabila anak berbuat kesalahan berbahasa. 2)Pada prakteknya banyak guru yang bermalas-malasan (malas untuk meningkatkan SDMnya). Hal itu banyak terjadi. Hal ini pula jelas tidak benar. Guru harus selalu aktif mencari, bertanya, dan membaca tentang petunjuk-petunjuk atau kaidah-kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar apabila belum paham betul (dalam hal ini guru harus mau belajar meningkatkan diri lagi).

Actions (login required)

View Item